Saturday, January 4, 2020

Selamat dan Sukses Atas Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Kepala Desa Olayama Periode 2019-2025

Puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus atas kasih dan anugerahNya kepada kita semua, sehingga proses Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Kepala Desa Periode 2019-2025 Se-Kabupaten Nias Selatan berjalan lancar. Pelantikan dan pengambilan sumpah kepala desa terpilih dilaksanakan di Hall Defnas, Telukdalam yang dilakukan dalam tiga gelombang: 

Gelombang pertama dilakukan pada 27 Desember 2019, pelantikan Kepala Desa sebanyak 149 orang.
Gelombang kedua pada 28 Desember 2019 sebanyak 154 Kepala Desa Terpilih Ikuti Pengambilan Sumpah/Janji.
Gelombang ketiga pada 31 Desember 2019 sebanyak 149 Kepala Desa Terpilih.

Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Kepala Desa terpilih ini didasari dengan Keputusan Bupati Nias Selatan Nomor 04.12_681 Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan Periode 2019 – 2025 sebagaimana dibacakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Albert Duha,SP.

Selamat dan Sukses Atas Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Kepala Desa Olayama Periode 2019-2025 yang dilaksanakan pada 28 Desember 2019, di Hall Defnas Telukdalam oleh Bupati Nias Selatan Dr. Hilarius Duha, SH.,MH.


Foto bersama keluarga:




Semoga amanah dalam pelayanan, dan takut akan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.

Monday, October 31, 2016

Tanö Omasi'ö Lirik

Sagötö dödöda wo angerangö
Ba wa nge'ehaogö
Tanö niha banua omasi'ö
Me banuau, banuagu, banuada fefu.
Ta faoma ta ehao ta azökhi.

Ta o saraö dödö, o sambua zöndra, ta fa ohe tanga
Wangehao banua omaso'ö
Me wa aoha noro ni lului wahea
Wa aoha noro ni lului waoso

Reff:
Tanö niha
Tanö ni omasi'öda
Da ta ehao da ta fa'ese zikhala
Taheta ia moroi ba wa afuriata
Tanö niha
Ni omasi'öda.

Cipt. NN

Sunday, September 4, 2016

Firö Nias (Koin Hindia Belanda Kuno Ratu Wilhelmina 1 Gulden)

Nias dikenal sebagai suku yang mempertahankan budaya leluhurnya hingga sekarang ini. Salah satu budaya Nias yang terkenal ialah sistem adat perkawinan yang begitu mahal. Mahar (böwö) adalah syarat yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan (sowatö), seperti ana'a (emas), 30 ngaeu mbawi (30 ekor babi), uang (kefe), beras (böra), firö (koin), dan lain-lain. Setiap daerah di Pulau Nias memiliki mahar yang berbeda-beda bergantung pada sistem adat yang dianut oleh daerah setempat. Gambar dibawah ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi pihak laki-laki pada adat perkawinan Nias.

Firö

Koin Hindia Belanda kuno atau Firö (Nias) masih digunakan oleh masyarakat Nias hingga sekarang. Firö adalah salah satu syarat untuk memenuhi böwö kepada pihak sowatö. Jumlah koin yang diberikan bergantung pada sistem adat yang dianut oleh masyarakat desa setempat. Koin ini juga digunakan pada acara pemberkatan (fanema howu-howu) dari orang tua kepada anak-anaknya atau kakek-nenek kepada anak dan cucunya. Koin ini juga dapat diuangkan dengan nilai yang berbeda-beda, dan juga untuk membantu (tolo-tolo) keluarga yang akan menikahkan anak laki-lakinya.

Firö sangat berharga dimata orang Nias, namun jaman yang semakin maju membuat barang berharga ini terancam punah, sehingga sulit ditemukan. Hal ini terjadi karena masyarakat yang ingin beradaptasi pada jaman modern yang serba uang. Selain itu, tahun pembuatan koin juga menentukan kuantitas penggunaan, semakin lama tahun pembuatannya, nilai tukarnya semakin turun. Biasanya koin yang tidak dapat diuangkan akan dibuang dan ada juga yang mengoleksinya sebagai barang antik.

Wednesday, August 31, 2016

Lompat Batu Nias

Nias merupakan salah satu daerah yang mempertahankan budaya leluhurnya hingga sekarang. Lompat Batu Nias yang dikenal dengan "Fahombo Batu" merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang orang Nias. Tradisi ini dilakukan untuk menguji keberanian dan keperkasaan remaja pria sebelum menjadi prajurit perang. Nias dikenal sebagai pasukan perang yang tidak memberi ampun kepada siapa pun yang dianggap musuh. Jadi, tak heran bila di masa kolonial Belanda, pulau Nias sulit ditaklukkan.

Gambar ini sebagai gambaran lompat batu Nias, yang dibuat pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 31 Agustus 2016
Ukuran : 1836 pixels x 3264 pixels
Editor : Responiel Halawa
Aplikasi : Adobe Photoshop CS2
Copyright : © 2016

Sunday, August 14, 2016

HUT Pramuka ke 55 Kecamatan Huruna

Huruna - Pramuka (Praja Muda Karana) merupakan organisasi yang terdapat di berbagai penjuru dunia yang bertujuan untuk melatih fisik, mental, dan spiritual para pesertanya serta mendorong dan membangun pribadi yang tangguh untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia, sedangkan di dunia pramuka disebut Scout.

Hari pramuka di Indonesia diperingati setiap 14 Agustus. Tepatnya pada hari ini, seluruh siswa-siswi SMA sederajat yang terhimpun dalam gerakan pramuka di Kecamatan Huruna juga mengambil bagian untuk memperingati hari pramuka ke-55. Ada banyak kegiatan yang dilakukan berupa lomba, permainan, dan lain-lain.

Mabiran (Majelis Pembimbing Cabang) Huruna Toloni Halawa berpesan dalam ceramahnya bahwa karakter berpengaruh terhadap pribadi seseorang, seperti yang dikutip pada facebook: Charisma Sozisqkhi Halawa berikut ini,

"Karakter mengubah keadaan hidup seseorang dalam 2 options, Baik dan Buruk. Binalah karakter anda, baik dan buruk pilihan anda," kata Pak Toloni Halawa.


MABIRAN HURUNA
Sumber: Dedi Preslin Halawa (Facebook)
Sumber: Dedi Preslin Halawa (Facebook)

Semangat dan antusias siswa-siswi tadi malam di lapangan, obor dan api unggun tampak bersinar di tengah-tengah para siswa-siswi.

Sumber: Sumantri Waruwu (Facebook)
Sumber: Sumantri Waruwu (Facebook)
Semangat muda siswa-siswi di Kecamatan Huruna harus terus dibina, sehingga membentuk pribadi pemimpin yang tangguh dan tidak mudah tergoyahkan. Bangunlah pribadi yang sehat secara holistik, baik fisik, psiko, sosial dan spiritual. Generasi yang sehat, menyehatkan negara ini.

Sumber: Sumantri Waruwu (Facebook)
Selamat Hari Pramuka ke-55, semoga dengan adanya organisasi gerakan pramuka melahirkan pemimpin Indonesia yang tangguh di masa depan. Bangkitlah pemuda-pemudi Indonesia, lihatlah sekelilingmu. Apa gunanya badan tanpa berpikir, apa gunanya badan tanpa jiwa yang berkarakter dan bermartabat. Ayo! Bangkitlah! Bawalah Indonesia ke arah yang lebih baik, menjadi bangsa yang berkarakter, sampai dunia mengakui bahwa Indonesia Bisa.

Salam Pramuka.

"Generasi yang sehat, menyehatkan negara ini."

Saturday, January 18, 2014

Desa Olayama

Desa Olayama terletak di Kecamatan Huruna, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Nama desa 'Olayama' artinya halaman yang luas. Desa ini terbentuk sejak puluhan tahun yang lalu dan didiami oleh pendunduk asli Nias. Masyarakat di desa ini, memiliki marga yang berbeda-beda, seperti Halawa, Gulõ, Bu'ulõlõ, La'ia, dan hulu. Selain marga yang berbeda, masyarakatnya juga memiliki pekerjaan dan profesi seperti guru, perawat, bidan, pegawai kantor, pengusaha, dan petani. Masyarakat kebanyakan sebagai petani karet dan coklat.

Desa Olayama menyimpan banyak peninggalan sejarah seperti desa-desa lainnya. Adapun peninggalan sejarah tersebut ialah rumah adat yang dikenal dengan sebutan "Omo Sebua" dan batu megalitik yang dibuat berjuta-juta tahun yang lalu. Namun, benda-benda tersebut sangat memprihatinkan karena kurangnya perawatan, sehingga banyak yang rusak. Foto-foto berikut merupakan salah satu peninggalan sejarah yang terletak di Bitaha Olayama.

Gambar 1, Megalitik Bitaha


Gambar 2, Megalitik Bitaha


Gambar 3, Megalitik Bitaha

Di halaman rumah adat "Omo Sebua" terdapat beberapa meja yang terbuat dari batu.

Gambar 4, Meja "Omo Sebua"



Wednesday, February 13, 2013

Huruna

Kecamatan Huruna diresmikan pada 12 Februari 2013, di lapangan Desa Hilifalawu oleh Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi. Martinus Halawa sebagai camat pertama di kecamatan ini.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri, 2013), Kecamatan Huruna merupakan pemekaran sebagian Kec. Lolomatua dan Kec. Lolowau, Perda No. 8/2012, yang terdiri dari 17 desa sebagai berikut:


1.   Bawohosi Huruna
2.   Ehosakhozi
3.   Fadoro Tuhemberua
4.   Hilifalawu
5.   Hilimanawa
6.   Hiliuso
7.   Hilizoliga
8.   Lalimanawa
9.   Luahamofakhe
10. Mombawa Oladano
11. Olayama
12. Sifalago
13. Sifaoro'asi
14. Sifaoroasi Huruna
15. Sisarahili Huruna
16. Tarewe
17. Tundrombaho

Referensi:
Kementerian Dalam Negeri. (2013). Buku Induk: Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Per Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Seluruh Indonesia. Retrieved from http://www.kemendagri.go.id/media/filemanager/2013/05/28/b/u/buku_induk_kode_data_dan_wilayah_2013.pdf